Beberapa teori mengenai munculnya
manusia modern dan penyebarannya masih menjadi perdebatan diberbagai kalangan
ilmuan. Dua teori terbesar mengenai munculnya manusia modern mendominasi dalam
perdebatan, yaitu: Out of Afrika (OA)
dan Multiregional Evolution Model (MRE).
OA berbasis pada data paleontologi dan bukti genetika, teori ini menyatakan
bahwa manusia modern muncul pertama kali di Afrika sekitar 130.000 taun yang
lalu dan kemudian menyebar dari Afrika keseluruh bumi. Sedangkan, teori MRE
menyatakan bahwa manusia modern tidak hanya berasal dari Afrika, melainkan juga
dari Afrika dan Asia. Dasar pemikiran MRE adalah peran kontinuitas genetik yang
terjadi dari waktu ke waktudari berbagai daerah dan adanya gen flow antara
populasi-populasi yang hidup dalam masa yang sama. Konsekuensinya masing-masing
populasi memiliki ciri khas morfologi sendiri-sendiri (Koesbardiati 2006).
Jumlah
keragaman genetik dalam populasi kini adalah variabel yang berguna untuk
menyimpulkan asal-usul geografis dan rute migrasi. Afrika sebagai asal dari Homo sapiens karena keragaman genetik
yang lebih tinggi di Afrika dibandingkan dengan populasi di tempat lain di
dunia, sedangkan wilayah geografis terakhir yang diselesaikan, Amerika Selatan
dan Kepulauan Pasifik, menunjukkan keragaman genetik terendah. Variasi yang
lebih besar telah dicatat di antara orang Afrika tidak hanya dalam gen tetapi
dalam variabel seperti craniometrics, ciri-ciri gigi dan bahkan warna kulit (Stanyon et. al
2009).
Untuk
membuktikan hal ini, berbagai penelitian telah dilakukan, termasuk mengkaji
filogeografi dari penyebaran manusia. Kemunculan manusia modern yang dinilai masih
baru, membuat belum adanya diferensiasi yang terjadi dalam hal genetic.
Walaupun dari variasi fenotip, dapat dilihat variasi yang tinggi pada manusia
dengan daerah yang berbeda. Indonesia merupakan salah satu kepulauan yang
terbentuk pada periode tersier atau 50 juta tahun yang lalu. Pola penyebaran
manusia di Indonesia dapat menjadi salah satu referensi yang baik, karena
Indonesia terdiri dari berbagai ras dan suku bangsa sehingga pola penyebaran
manusia sangat unik.
Hasil
dari kajian yang telah dilakukan, berdasarkan pohon filogenetik yang telah
dibangun (Gambar 1) dengan menggunakan Dloop, pola penyebaran manusia di
Indonesia dan Malaysia terbagi menjadi dua klade yang terpisah. Pola pemisahan
juga mengikuti pola pembentukan pulau dan kedekatan geografis. Pada klade
pertama di isi oleh manusia yang ada di Malaysia, Sumatera, dan Jawa, sedangkan
klade kedua terdiri dari manusia yang ada di Sulawesi, Borneo dan Maluku.
Gambar 1 Pohon Filogenetik Manusia di Indonesia dan
Malaysia
Pola penyebaran ini, sesuai dengan
teori penyebaran manusia yang berasal dari afrika, dan sebelum masuk ke
Indonesia, manusia masuk ke Malaysia untuk selanjutnya menyebar dan terus ke
Australia. Dari hasil pohon filogenetik, juga dapat dilihat bahwa keragaman
yang ada tidak terlalu tinggi sehingga, kondisi manusia yang ada di Malaysia
dan Indonesia masih sangat berkerabat dekat. Fenotip dari kedua Negara juga
tidak terlalu jauh berbeda. Perbedaannya juga bisa berasal dari ukuran yang
lebih rendah efektif genom mtDNA, yang membuatnya lebih responsif terhadap efek
hambatan populasi. Masih penjelasan lain adalah bahwa efek bottleneck
disebabkan oleh mtDNA heteroplasmi (Jorde et
al. 2000).
Berdasarkan
hasil ini, teori mengenai asal manusia modern dapat dibuktikan bahwasannya manusia
pertama berasal dari Afrika untuk selanjutnya menyebar ke seluruh dunia. Hal
ini data dilihat pada Gambar 2, pola penyebaran manusia modern yang ada saat
ini.
Gambar 2. Pola Penyebaran
Manusia Modern (Oppenheimer 2009)
Pertukaran antara migran populasi
pasti menghasilkan keragaman genetik yang lebih besar, sedangkan isolasi lebih
mempertahankan keunikan genetik. Hal tersebut merupakan tanda-tanda demografis
yang diwariskan dari generasi ke ke generasi. sehingga genom individu modern
mencerminkan masing-masing sejarah demografi mereka (Lyn dan Jorde 2003).
Rujukan
Rujukan
Jorde LB,
Watkins WS, Bamshad MJ, Dixon ME, Ricker CE, Seielstad MT, Batzer MA. 2000. The
Distribution of Human Genetic Diversity: A Comparison of Mitochondrial,
Autosomal, and Y-Chromosome Data. Am J Hum Genet. 66(3): 979–988.
Koesbardiati T. 2006. Teori-Teori Munculnya Manusia Modern. No. 4
Lynn B dan Jord. 2003. Genetic Variation and Human Evolution. Department of Human Genetics. University of Utah School of Medicine.
Oppenheimer S. 2009. The great arc of dispersal of modern humans: Africa to Australia. Quaternary International 202
Stanyon R, Sazzini M, Luiselli D. 2009. Timing the first human migration into eastern Asia. Journal of Biology. 8:18.
Koesbardiati T. 2006. Teori-Teori Munculnya Manusia Modern. No. 4
Lynn B dan Jord. 2003. Genetic Variation and Human Evolution. Department of Human Genetics. University of Utah School of Medicine.
Oppenheimer S. 2009. The great arc of dispersal of modern humans: Africa to Australia. Quaternary International 202
Stanyon R, Sazzini M, Luiselli D. 2009. Timing the first human migration into eastern Asia. Journal of Biology. 8:18.
Penyebaran Manusia di Indonesia dan Malaysia
Reviewed by Anonymous
on
Thursday, October 27, 2016
Rating:
No comments: