Ngomongin Pulau
Breuh, serasa seperti kembali ke masa beberapa tahun silam. Sejak tahun 2012
sampai 2014 sepertinya saya sudah beberapa kali bolak-balik Pulau Breuh. Pulau yang masuk dalam gugusan kepulauan aceh
ini merupakan pulau terbesar diantara pulau lainnya di gugusan pulau aceh. Satu
pulau lainnya yang juga memiliki panorama yang menarik adalah Pulau Nasi. Namun dipostingan
kali ini saya akan membahas Pulau Breuh saja.
Pulau ini
berjarak sekitar 3-4 jam dari Pelabuhan Lampulo, Banda Aceh. Untuk ke gugusan pulau aceh,
ada beberapa pelabuhan yang biasa digunakan, tergantung tujuan kita sendiri.
Untuk ke Pulau Nasi, biasanya kapal penumpang yang melayani rute ke Pulau Nasi
terdapat di Pelabuhan Ule lheu. Biaya
kapal dari Pelabuhan Lampulo ke Pulau Breuh sekitar 15 ribuan perorang. Kalau membawa
kendaraan seperti sepeda motor akan ada biaya tambah angkut kendaraan ke kapal
dan turunin kendaraan dari kapal sekitar 15 ribu sekali angkut.
"Kalau berwisata ke pulau ini sebaiknya membawa kendaraan dari Banda Aceh, karna transportasi disana masih minim"
Persiapan berangkat ke pulau breuh
Dalam perjalanan
ke pulau breuh, kalau beruntung kita akan melihat beberapa ekor lumba-lumba
yang sedang berenang. Namun kalau kurang beruntung, kita akan melewati ombak
yang cukup besar dalam perjalanan ke pulau ini (hehehehe). Pelabuhan di pulau breuh di sebut pelabuhan lampuyang karna terletak di desa lampuyang.
Sebagai salah
satu pulau terluar di Indonesia, pulau breuh kini mulai bangkit dan mulai di
kenal sebagai salah satu destinasi wisata di Aceh Besar. Meskipun belum setenar
pulau Weh (Sabang) tetangga terdekatnya, namun sedikit-demi sedikit wisatawan
sudah mulai berdatangan ke daerah ini. Adanya media sosial yang turut membantu
promosi daerah ini menjadi salah satu agen penarik wisatawan di pulau breuh.
Pelabuhan lampuyang
Awal saya
ke pulau breuh masih belum ada wisatawan disana. Saya dan teman-teman yang datang sebagai
peneliti terlihat sangat kontras dengan msyarakat lokal. Bagaimana tidak,
dengan jumlah masyarakat yang sedikit pasca tsunami, masyarakat sangat mengenal
satu sama lain, sehingga jika ada pendatang yang baru akan sangat mudah untuk
dikenali.
Nah buat yang penasaran dengan kondisi pulau breuh, dan ada apa saja yang bisa kamu lakukan di kawasan tersebut, check this out!!!
1. Berburu Sunset di Pantai Gugop
Ya sebagai kawasan pulau yang memiliki banyak garis pantai, salah satu destinasi yang wajib di kunjungi adalah pantai gugop. Pantai yang terletak di desa gugop ini memiliki pasir yang putih dan bersih. Ombak di pantai ini juga cukup tenang karena berada di daerah teluk. Selain itu, di bagian tepi pantai ini terdapat bebatuan besar yang membuat pemandangan di lokasi ini semakin cantik.
Pemandangan pantai gugop dari atas tebing
Waktu terbaik ke pantai ini adalah ketika senja. Yup, sunset di
kawasan ini akan terlihat sangat bagus dan indah. Ditemani deburan ombak,
memandang senja yang mulai menghilang di ufuk barat menjadi salah satu momen
yang tak terlupakan. Sebagai “sunset hunter” saya sangat menyukai kawasan ini.
2. Indahnya Sunrise di Pantai
Lampuyang
Melihat sunrise di pantai dengan latar belakang bukit memang merupakan pemandangan yang sangat langka. Pemandangan ini bisa kamu saksikan dari pantai lampuyang. Pantai lampuyang terletak dekat dengan pelabuhan lampuyang, dan merupakan pusat pemerintahan di pulau aceh. Sehingga pantai ini dekat dengan pemukiman warga. Namun jangan khawatir, pemandangan di pantai ini cukup lah menawan. Dengan di lindungi oleh gugusan karang di depan pantai, membuat ombak di pantai ini tidak terlalu besar.
"Tips menyaksikan sunrise terbaik adalah selepas subuh sekitaran pukul 05.00 WIB"
Sunrise di antara pantai, dan bukit
3. Mengunjungi situs sejarah “William Torrent”
Yap, di pulau ini terdapat satu mercusuar peninggalan belanda yang masih bertahan sampai sekarang. Mercusuar ini di namakan William Torrent. Situs ini terletak di kawasan tertinggi pulau ini, yaitu di kawasan meulingge. Untuk menuju kawasan ini dari lampuyang membutuhkan waktu sekitar 2 jam dengan sepeda motor.
Mercusuar William Torrent
Meskipun jalan yang menanjak dan kurang bersahabat ketika hujan turun,
namun pemandangan di lokasi ini sangatlah eksotik. Dengan latar belakang
bangunan lama, sangat cocok jika kita belajar sejarah di kawasan ini.
Agak ke utara dari pelabuhan lampuyang, kita akan menemukan spot indah untuk melakukan free diving. Banyak terumbu karang yang hidup di spot tersebut. Namun, untuk mengunjungi spot tersebut kita harus menunggu air surut agak dapat berjalan kaki melalui tebing-tebing di sekitaran pelabuhan lampuyang. Namun jangan takut, spot tersebut juga dapat ditempuh dengan berenang.
Kawasan ini memiliki kedalaman sekitar 3-5 meter, sehingga jika hanya
ber snorkehling maka akan kurang menikmati pemandangan terumbu karang. Sehingga
lebih asik dengan free diving. Dengan menyelam sedalam 3 meteran kita dapat
menyaksikan langsung ke indahan terumbu karang di kawasan ini.
"Tips free diving : Untuk menahan nafas yang lama, pada awal menyelam, tariklah nafas sebanyak yang kamu bisa, dan hembuskan secara perlahan. Untuk kamu yang tidak bisa berenang, cukup dengan snorkehling menggunakan pelampung ya"
Tidak jauh dari desa Gugop, kita akan menemukan bagan terapung miliki warga lokal. Bagan ini digunakan sebagai tempat pengembangbiakan lobster hasil tangkapan masyarakat. Selain itu, bagan ini juga digunakan sebagai tempat budidaya rumput laut.
Bagan terapung
Nah buat para pencinta lobster, anda dapat membeli lobster disini. Harganya
bervariasi tergantung jenis lobseter yang kamu inginkan.
Gimana? tertarik mengunjungi Pulau Aceh? Segera rencakan perjalananmu ke sini. Jangan Ngaku anak pantai deh kalau belum pernah ke pulau Breuh.
Gimana? tertarik mengunjungi Pulau Aceh? Segera rencakan perjalananmu ke sini. Jangan Ngaku anak pantai deh kalau belum pernah ke pulau Breuh.
Pulau Breuh : Surga Wisata dari Barat Aceh.
Reviewed by Anonymous
on
Tuesday, November 01, 2016
Rating:
Pulau Breuh, satu pulau dengan dua rasa pahitnya cinta :v
ReplyDelete