Melanjutkan cerita sebelumnya, kali ini saya akan cerita mengenai perjalanan menuju puncak.
Oke, jam 10 kami mulai melanjutkan perjalanan. Dan tau apa, jalur pertama yang harus kami lewati adalah “Tanjakan Cinta”. Yap tanjakan yang penuh dengan cerita legenda ini memang berada tepat di belakang ranukumbolo. Sesuai dengan legendanya, tanjakan ini memang curam dan salah satu track yang berat selama mendaki semeru.
Pertanyaan
selanjutnya, apakah saya mendaki dengan memikirkan orang yang saya cintai biar
bisa menjadi jodoh saya?? Saya sendiri bingung harus mencintai siapa (cieleh).
Karna bagi saya lebih penting untuk mencintai Allah dan Rasulnya (ehem ceramah dikit gapapalah ya, hehehe).
Sampai
di puncak tanjakan cinta, kita akan dihidangkan pemandangan oro-oro rombo yang
legendaris itu. Tapi sayang, ketika kami disana, akibat kemarau kawasan oro-oro
rombo terbakar habis, dan hanya tersisa padang tandus (sedih banget ey gak bisa
berfoto ala-ala syahrini di bunga-bunga).
Karna
tidak mendapat foto, akhirnya kami melanjutkan perjalanan. Titik pemberhentian
selanjutnya adalah Cemoro kandang. Sesuai dengan namanya, kawasan ini ditumbuhi
oleh cemara, sehingga bisa buat mengadem karna kondisi panas banget ey. Seperti
biasa, disetiap titik pemberhentian akan ada warga yang berjualan disini. Karna
panas, akhirnya saya memutuskan untuk “jajan” semangka dikawasan ini.
Oro-oro rombo yang kebakar karna kemarau
Oh
ya dari ranu kumbolo ke cemoro kandang biasanya memakan waktu sekitar 1 jam.
Kalau berlama-lama foto di area oro-oro rombo biasanya akan memakan waktu lebih
lama. Setelah melepaskan penat, kami melanjutkan perjalanan ke titik poin
selanjutnya, yaitu Jambangan. Jalur pendakian dari Cemoro kandang ke jambangan
lumayan agak mendaki, jadi biasanya akan banyak butuh berhenti di sepanjang
jalur ini.
"Pastikan bawa air secukupnya dari ranukumbolo, karna jalur yang berat dari ranukumbolo ke kalimati, tidak usah takut kehabisan stok air, di kalimati ada sumber air yang bisa digunakan, sekitar 15 menit dari kemping area"
Sampe
di jambangan kurang lebih jam 12 siang. Kami kembali berisitrahat. Eh ya sebagai informasi, dari jambangan ini puncak semeru terlihat jelas, sehingga akan
sangat bagus jika mengambil gambar dari sudut ini.
Tim power rangers di Jambangan
Setelah
berisitirahat sejenak, tim power rangers kembali melanjutkan perjalanan ke
kemping area kalimati. Yup dulunya kemping area terletak di Archopodo, namun
karena terlalu dekat dengan puncak dan biasanya abu vulkanik sering memenuhi
wilayah ini, akhirnya sekarang kemping area di fokuskan di Kalimati (Kalimati ya bukan Kaliaja dia mau, ciee ciee yang curhat...).
Perjalanan
dari Jambangan ke kalimati kurang lebih memakan waktu 1 jam. Kondisi track juga
tidak terlalu sulit dan lumayan enak. Sebelum sampai ke kawasan kalimati, kami
di tunjukan sebuah tempat oleh Andika yang dulu sering digunakan oleh Soe Hok
Gie untuk merenung. Bagi yang gak tau Soe Hok Gie bisa cari tau ya salah satu
legenda pencinta alam Indonesia ini di mbah google.
Nah sampai di kalimati, kami langsung mencari lokasi yang pas untuk mendirikan tenda. Setelah mendirikan tenda, saya mulai memasak untuk makan siang. Selesai makan, kami berdiskusi strategi selanjutnya untuk “summit attack”. Seperti diketahui, summit attack di Semeru dilakukan pada Dini hari Sekitar jam 1. Karena kondisi jalan puncak yang terjal dan dipenuhi bebatuan, serta banyak nya kawasan yang sering longsor, maka memerlukan waktu setidaknya 4 jam untuk sampai ke puncak Mahameru dari Kalimati. Selain itu, kondisi kawah yang masih aktif, sehingga melarang pendaki untuk berada di puncak setelah pukul 10 pagi. Karena setelah pukul sepuluh, arah angina akan berubah.
Akhirnya setelah berdiskusi ngalor ngidul, kamipun memutuskan untuk memulai “summit attack” pukul satu pagi. Sambil menunggu itu, kami bersitirahat dan tidur untuk mengumpulkan tenaga. Kondisi di kalimati tidak sedingin di Ranukumbolo, mungkin karena dekat dengan puncak Mahameru. Saya dan tim power rangers pun bisa tidur dengan nyenyak.
"Tips sebelum muncak, istirahatlah yang cukup, pastikan tidur anda dengan kualitas terbaik, sehingga waktu mendaki anda tidak ngantuk, karna mendaki puncak memerlukan konsentrasi yang tinggi"
Pukul
satu tepat kami bangun dan masak Mie serta mempersiapkan bekal untuk “summit
attack”. Setelah selesai makan dan perbekalan, kamipun bersiap untuk berangkat.
Jangan lupa untuk berdoa, agar selalu diberi keselamatan selama proses
pedakian. Ingat keselamatan tim adalah yang utama, Puncak adalah Bonus.
Masalah
lain muncul ketika kami mendaki puncak, Andika salah seorang anggota tim power
rangers yang sudah beberapa kali mendaki semeru ternyata tidak mengetahui
kondisi terkini jalur pendakian. Jalur lama yang sudah tidak digunakan lagi
karena terjadi longsor beberapa waktu lain. Nah kami mendaki dari jalur lama,
bisa dibayangkan mendaki di jalur longsor. Penuh was-was ditambah dingin yang
menusuk ke tulang. Yup perjalanan mendaki puncak akan ditemani angin gunung yang
begitu dingin.
Perjalanan ke puncak
"Tips untuk mendaki kepuncak, pakailah baju berlapis dan sarung tangan. Usahakan jangan terlalu lama berhenti dan tetap bergerak untuk memicu tubuh tetap hangat"
Karena
jalur yang kami gunakan penuh dengan kawasan longsor, akibatnya kami harus
berusaha lebih keras dan mengeluarkan tenaga ekstra. Masalah baru muncul saat Andika
mendapat cedera pada kaki nya. Meskipun tidak parah, tapi cedera ini
memperlambat perjalanan kami.
Pukul
6 Kami masih mendaki menuju puncak, disaat beberapa rombongan sudah sampai
kepuncak. Puncak yang kelihatan dekat
ketika dipandang ternyata tidak semudah itu untuk didaki. Kondisi track dengan
kemiringan yang curam membuat kami harus penuh hati-hati untuk melangkahkan
kaki. Setelah Jam 7 lewat kami belum sampai, kami pun membuat kesepakatan, jika
Jam 9 kami belum sampai puncak, kami harus berhenti dan turun, karna jam 10
sudah tidak diperkenankan mendekati puncak.
Masalah
kembali terjadi saat abang lupa nama mendapat cedera kaki. Padahal saya, gilang
dan lintang sudah sangat bersemangat untuk naik, tapi karena kondisi kedua
teman kami yang cedera, kami tidak bisa meninggalkan mereka begitu saja.
Akhirnya kita ambil jalan tengah, kita cukup sampai di puncak bayangan. Meskipun
sedikit kecewa, tapi demi keselamatan tim, kami harus rela untuk sampai di
puncak bayangan saja.
Walaupun
tidak sampai puncak mahameru, pemandangan di puncak bayangan juga cukup indah. Panorama
Bromo Tengger terlihat jelas dari titik ini. Kami pun mulai mengeksplorasi
kamera kami dengan berbagai view yang tersedia.
View dari puncak
"Keselamatan tim yang paling utama, jangan mementingkan diri sendiri dalam mendaki"
Pokoknya,
keletihan selama perjalanan, kedinginan dan cedera yang di dapat selama
perjalanan terbalas sudah ketika sudah sampai di puncak ini (Read: puncak
bayangan).
Mahameru,
I’ll be back someday, wait for me!!!!!!
SEMERU, I'LL BE BACK (Bagian Kedua)......
Reviewed by Anonymous
on
Friday, November 04, 2016
Rating:
No comments: